shintil explorer

shintil explorer

Sabtu, 02 April 2011

cerpen: Caca's Living Memorial



   Pagi ini aku dan Keisha akan berkunjung ke museum. Oh ya, namaku Caca. Aku masih duduk di bangku kelas 8. Keisha sahabatku dari kelas 5. Kita saling mengenal keluarga satu sama lain. “Kriing...” telfon rumahku berdering. “Halo.” Kataku. “Halo Ca, sorry ya aku ga bias ke museum hari ini.” Kata Keisha. “Oh ya, gapapa kok.” “Oke, dadah.” “Dah.”
   Bunda lagi pergi nganterin Ratna ke sekolah. Ratna masih kelas 6 SD. Bunda nganterin Ratna sekalian mau membayar uang sekolah. Ayahku? Ayah meninggal karena kecelakaan kereta api 3 tahun lalu. Semenjak ayah sudah meninggal, warna-warni dalam kehidupanku menjadi hitam putih.
   Aku lagi libur sekolah karena anak-anak kelas 9 sedang ujian. Aku jadi ga bisa ketemu Keisha, dan Haris. Aku sama Haris sih baru temenan sejak semester lalu. Aku di rumah terus seminggu. Untuk menghilangkan rasa bosanku, aku mengambil iPodku dan mendengaran lagu.
   Lala, anak tercantik di kelas 8. Tapi sombong, dia musuhku. Entah kenapa dia benci sama aku. Tapi aku selalu mencoba sabar menghadapi dia dan gengnya. Aku sih tidak merasa terganggu.
   Your call – Secondhand Serenade itu adalah lagu kesukaanku. Kata-kata yang dirangkai John Vesely bagus-bagus banget. Makanya aku nge-fans banget sama Secondhand Serenade.
   Tak terasa bunda sudah pulang. “Bun, Ratna kan mau UASBN kenapa dia ga les saja sih?” tanyaku. “Kamu kan tau perekonomian keuarga kita. Di bank saja uang bunda tinggal 600 ribu. Apalagi nanti Ratna akan masuk SMP.” Jawab Bunda dengan wajah sedih.
   Aku berpikir sejenak di kamarku. Kasihan bunda. Aku tau dan mengerti betapa pedih hatinya. Aku ingin bunda tenang.
   Badanku nyeri. Terutama kaki kiriku. Aku sangat tidak nyaman dengan keadaanku. Aku ingin bilang bunda, tapi aku tidak ingin bunda sedih. Akupun menelepon tante Hena, kakak pertama bunda. Aku dan tante Hena sudah sangat akrab. Aku ingin dia menemaniku ke rumah sakit. Akhirnya diapun bersedia, dia menungguku di depan kompleks. Aku minta ijin ke bunda mau pergi ke rumah Desya.
   Sesampainya di rumah sakit, aku dan tante Hena menuju suster. Kata suster aku harus menunggu 2 pasien lagi. Akhirnya giliranku. “apa keluhannya?” Tanya Dokter. “kaki kiri saya sakit banget dok.” Kataku. Setelah diperiksa, tante Hena disuruh menemui dokter.  Setelah keluar dari ruangan tsb wajah tante Hena memucat. “Tante, kok mukanya gitu? Ada apa? Aku sakit parah ya?” tanyaku. “Caca, kamu harus janji untuk kuat ya?” kata tante Hena. “Pasti tante.” Jawabku. “kamu terkena kanker osteosarkoma.” Kata tante Hena. Air mataku mulai melewati pipiku. Tante Hena memelukku. “Tante, siapa yang akan membayar semua ini? Kasihan bunda.” Kataku. “Tante yang akan menanggungnya.” Kata Tante Hena. “Tapi tante jangan bilang-bilang semua ini ke bunda ya, aku ga mau bunda tau. Hanya kita berdua ya tante?” kataku. Tante Hena mengangguk dan memelukku lagi.
  
   Sesampainya di rumah, aku langsung masuk kamar dan menangis. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kalau bunda tau. Batinnya pasti akan tersiksa. Aku berdoa dalam hati. Aku berharap Tuhan menunjukan jalan yang terbaik untukku dan keluargaku.
   Lima bulan berlalu, sakitku semakin parah. Tetapi, sampai sekarang bunda dan adikku belum tau semua ini. Aku makin sering beribadah. Seluruh perawatan telah aku jalankan. Aku mulai merasa putus asa, tapi tante Hena selalu menyemangatiku. “Tante, tante boleh ngasih tau bunda soal penyakitku kalau aku udah ga ada ya.” Kataku. “Hush! Kamu ga boleh ngomong gitu Ca!” kata Tante Hena.
   Tiga bulan kemudian, aku mulai merasa tidak kuat dengan semuanya. Aku merasa tidak bisa lagi tinggal di dunia. Aku rasa ini saatnya aku meninggalkan hitam putih hidupku. Untuk bunda, maafkan aku ya kalau aku tidak bisa menemani bunda sampai akhir hayat bunda. Ratna, aku pasti mendoakanmu saat ujian nanti. Dan beberapa saat lagi, aku akan menyusul ayah di sana. Maaf ya semuanya, aku harus pergi dari kehidupan ini. Tiga menit kemudian, aku menghembuskan nafas terkahirku. Terimakasih semuanya.

-TAMAT-

makasih ya mau baca ceritanya. oh iya, aku tau penyebab dan nama kanker 'osteosarkoma' dari buku Jalan Salib di sekolahku. terima kasih ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hey, aku Shintya Ocktavianna B Sembiring. Aku paling ga bisa ga dengerin musik. aku suka lagu2nya secondhand.