Shintil The Explorer
"Every child is an artist, just how can forward until they grew up." -Pablo Picasso-
Rabu, 24 Agustus 2011
Selasa, 19 April 2011
Because his spirits :)
Udah lumayan lama ya ga ngepost hehe. hari ini aku dapet pengalaman jam 15-an.
didepan rumah ada kakek-kakek yg udah bongkok jualan sambil beteriak: "PARABOT! PARABOT!" dalem hati aku kasian banget sama kakek itu. aku sih pengen beli barang dia, soalnya aku liat kayanya barangnya ga terlalu laku karna masih banyak banget. akhirnya aku beli dagangannya dia. "beli apa neng?" katanya dgn nada orang yg sudah tua. "celengannya brp pak?" tanyaku. "yg itu 5ribu neng" jawabnya. untungnya aku bawa uang 10rb-an. "ya udh ini aja" kataku. "mau yg mana?" tanyanya. ada warna hijau, merah, dan kuning. "yg merah aja pak" jawabku. aku kasihan banget, soalnya udh mau ujan. udh gerimis. akhirnya aku masuk ke dalam rumah sambil membawa celengan itu. 5 menit lebih saat aku tengok keluar. kakek itu masih ada didepan rumahku. dia masih membereskan barang dagangannya. dgn perlahan dia kembali mendorong gerobaknya. tapi setelah beberapa langkah, dia kembali berhenti. lalu mendorong lg.
menurut aku dia org yg ga kenal kata 'putus asa'. dia masih mau mencari nafkah walaupun dia udh tua.
God, please bless him :)
sorry ya. emang sih ceritanya SUPER biasa. tapi gatau kenapa, setelah kakekku udh ga ada., setiap liat kakek-kakek rasanya aku kasiaan banget. sorry ya kalo emang BIASA BANGET, bilang aja di komen biasa aja. gpp kok. hehe
didepan rumah ada kakek-kakek yg udah bongkok jualan sambil beteriak: "PARABOT! PARABOT!" dalem hati aku kasian banget sama kakek itu. aku sih pengen beli barang dia, soalnya aku liat kayanya barangnya ga terlalu laku karna masih banyak banget. akhirnya aku beli dagangannya dia. "beli apa neng?" katanya dgn nada orang yg sudah tua. "celengannya brp pak?" tanyaku. "yg itu 5ribu neng" jawabnya. untungnya aku bawa uang 10rb-an. "ya udh ini aja" kataku. "mau yg mana?" tanyanya. ada warna hijau, merah, dan kuning. "yg merah aja pak" jawabku. aku kasihan banget, soalnya udh mau ujan. udh gerimis. akhirnya aku masuk ke dalam rumah sambil membawa celengan itu. 5 menit lebih saat aku tengok keluar. kakek itu masih ada didepan rumahku. dia masih membereskan barang dagangannya. dgn perlahan dia kembali mendorong gerobaknya. tapi setelah beberapa langkah, dia kembali berhenti. lalu mendorong lg.
menurut aku dia org yg ga kenal kata 'putus asa'. dia masih mau mencari nafkah walaupun dia udh tua.
God, please bless him :)
sorry ya. emang sih ceritanya SUPER biasa. tapi gatau kenapa, setelah kakekku udh ga ada., setiap liat kakek-kakek rasanya aku kasiaan banget. sorry ya kalo emang BIASA BANGET, bilang aja di komen biasa aja. gpp kok. hehe
Sabtu, 02 April 2011
When you're gone - Avril lavigne
I always needed time on my own
I never tought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie
Is made up on your side
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
All the words I need to hear always get me through the day
And make it ok
I miss you
I've never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left
They lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you do
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
And when you're gone
The words I need to hear to always get me through the day
And make it okay
I miss you
We were made for each other
Out here forever
I know we were
Yeah yeah
All I ever wanted was for you to know
Everything I do I give my heart and soul
I can hardly breathe, I need to feel you here with me
Yeah
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear will always get me through the day
And make it ok
I miss you
I never tought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie
Is made up on your side
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
All the words I need to hear always get me through the day
And make it ok
I miss you
I've never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left
They lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you do
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
And when you're gone
The words I need to hear to always get me through the day
And make it okay
I miss you
We were made for each other
Out here forever
I know we were
Yeah yeah
All I ever wanted was for you to know
Everything I do I give my heart and soul
I can hardly breathe, I need to feel you here with me
Yeah
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear will always get me through the day
And make it ok
I miss you
cerpen: Caca's Living Memorial
Pagi ini aku dan Keisha akan berkunjung ke museum. Oh ya, namaku Caca. Aku masih duduk di bangku kelas 8. Keisha sahabatku dari kelas 5. Kita saling mengenal keluarga satu sama lain. “Kriing...” telfon rumahku berdering. “Halo.” Kataku. “Halo Ca, sorry ya aku ga bias ke museum hari ini.” Kata Keisha. “Oh ya, gapapa kok.” “Oke, dadah.” “Dah.”
Bunda lagi pergi nganterin Ratna ke sekolah. Ratna masih kelas 6 SD. Bunda nganterin Ratna sekalian mau membayar uang sekolah. Ayahku? Ayah meninggal karena kecelakaan kereta api 3 tahun lalu. Semenjak ayah sudah meninggal, warna-warni dalam kehidupanku menjadi hitam putih.
Aku lagi libur sekolah karena anak-anak kelas 9 sedang ujian. Aku jadi ga bisa ketemu Keisha, dan Haris. Aku sama Haris sih baru temenan sejak semester lalu. Aku di rumah terus seminggu. Untuk menghilangkan rasa bosanku, aku mengambil iPodku dan mendengaran lagu.
Lala, anak tercantik di kelas 8. Tapi sombong, dia musuhku. Entah kenapa dia benci sama aku. Tapi aku selalu mencoba sabar menghadapi dia dan gengnya. Aku sih tidak merasa terganggu.
Your call – Secondhand Serenade itu adalah lagu kesukaanku. Kata-kata yang dirangkai John Vesely bagus-bagus banget. Makanya aku nge-fans banget sama Secondhand Serenade.
Tak terasa bunda sudah pulang. “Bun, Ratna kan mau UASBN kenapa dia ga les saja sih?” tanyaku. “Kamu kan tau perekonomian keuarga kita. Di bank saja uang bunda tinggal 600 ribu. Apalagi nanti Ratna akan masuk SMP.” Jawab Bunda dengan wajah sedih.
Aku berpikir sejenak di kamarku. Kasihan bunda. Aku tau dan mengerti betapa pedih hatinya. Aku ingin bunda tenang.
Badanku nyeri. Terutama kaki kiriku. Aku sangat tidak nyaman dengan keadaanku. Aku ingin bilang bunda, tapi aku tidak ingin bunda sedih. Akupun menelepon tante Hena, kakak pertama bunda. Aku dan tante Hena sudah sangat akrab. Aku ingin dia menemaniku ke rumah sakit. Akhirnya diapun bersedia, dia menungguku di depan kompleks. Aku minta ijin ke bunda mau pergi ke rumah Desya.
Sesampainya di rumah sakit, aku dan tante Hena menuju suster. Kata suster aku harus menunggu 2 pasien lagi. Akhirnya giliranku. “apa keluhannya?” Tanya Dokter. “kaki kiri saya sakit banget dok.” Kataku. Setelah diperiksa, tante Hena disuruh menemui dokter. Setelah keluar dari ruangan tsb wajah tante Hena memucat. “Tante, kok mukanya gitu? Ada apa? Aku sakit parah ya?” tanyaku. “Caca, kamu harus janji untuk kuat ya?” kata tante Hena. “Pasti tante.” Jawabku. “kamu terkena kanker osteosarkoma.” Kata tante Hena. Air mataku mulai melewati pipiku. Tante Hena memelukku. “Tante, siapa yang akan membayar semua ini? Kasihan bunda.” Kataku. “Tante yang akan menanggungnya.” Kata Tante Hena. “Tapi tante jangan bilang-bilang semua ini ke bunda ya, aku ga mau bunda tau. Hanya kita berdua ya tante?” kataku. Tante Hena mengangguk dan memelukku lagi.
Sesampainya di rumah, aku langsung masuk kamar dan menangis. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kalau bunda tau. Batinnya pasti akan tersiksa. Aku berdoa dalam hati. Aku berharap Tuhan menunjukan jalan yang terbaik untukku dan keluargaku.
Lima bulan berlalu, sakitku semakin parah. Tetapi, sampai sekarang bunda dan adikku belum tau semua ini. Aku makin sering beribadah. Seluruh perawatan telah aku jalankan. Aku mulai merasa putus asa, tapi tante Hena selalu menyemangatiku. “Tante, tante boleh ngasih tau bunda soal penyakitku kalau aku udah ga ada ya.” Kataku. “Hush! Kamu ga boleh ngomong gitu Ca!” kata Tante Hena.
Tiga bulan kemudian, aku mulai merasa tidak kuat dengan semuanya. Aku merasa tidak bisa lagi tinggal di dunia. Aku rasa ini saatnya aku meninggalkan hitam putih hidupku. Untuk bunda, maafkan aku ya kalau aku tidak bisa menemani bunda sampai akhir hayat bunda. Ratna, aku pasti mendoakanmu saat ujian nanti. Dan beberapa saat lagi, aku akan menyusul ayah di sana. Maaf ya semuanya, aku harus pergi dari kehidupan ini. Tiga menit kemudian, aku menghembuskan nafas terkahirku. Terimakasih semuanya.
-TAMAT-
makasih ya mau baca ceritanya. oh iya, aku tau penyebab dan nama kanker 'osteosarkoma' dari buku Jalan Salib di sekolahku. terima kasih ya :)
Friendship II
Gina mencoba menarik tangan Tio agar mau meminjamkannya buku cerita tentang petualangan anak kecil. Hana hanya terdiam di tempat duduknya tepat di barisan ke-3 paling depang pada barisan ke 2. “Eh Tio ayo dong please!” kata Gina karena dia sangat ingin membaca buku itu sampai selesai. “Ga ah! Ih sana ah! Dikit lagi mau baris! Ah Gina diem!” kata Tio. “Yaudah ah!” kata Gina ngambek.
Hana sebenarnya cemburu dengan Gina karena dia menarik-narik tangan Tio, orang yang disukainya. “Hana, baris yuk!” kata Poppy. “Eh ayuk!” kata Hana. “Cemburu ya?” kata Gina yang tiba-tiba lewat begitu saja didepan Hana. “Ha? Apaan sih!” kata Hana. “Udahlah!” kata Poppy membereskan. Gina memang kesal dengan Hana.
Pelajaran Olahraga dimulai. Hari ini olahraga badminton. Tapi Hana lupa membawa raketnya. Hana duduk di tangga dekat lapangan tempat teman-temannya olahraga. Tiba-tiba Tio mengulurkan tangannya dengan raket. “Hah?” Kata Hana. “Pake nih!” Kata Tio. “Eh ga usah! Kamu aja yang pake!” kata Hana. “Aku bawa dua kok.” Kata cowok itu diiringi senyum. Hana mengambil raket Tio dengan senyum. Mereka berolahraga berpasangan.
Jam perlajaran Olahraga selesai. Berganti dengan pelajaran IPA. Gina mulai merencanakan sesuatu bersama temannya, Lala. Saat jam istirahat tiba, Gina mulai bicara pada Hana. “Eh! Kalo mau dandan tuh jangan disini!” kata Gina. “Apa deh? Jbjb aja!” kata Hana. “Gua tau lu digituin karna mau cantik kan didepan anak-anak? Gausah boong deh!” kata Gina. “Terserah lu mau bilang apapun. Peduli gua? GA AKAN!” kata Hana.
Hana langsung pergi ke kelas Desya. “Desya!” panggil Hana. Desya menyampari Hana yang berdiri di ambang pintu kelas. “Kenapa Han?” Tanya Desya. “Gina! Kesel banget gua!” kata Hana sambil memukul meja yang ada disebelahnya. “Kenapa lagi dia?” kata Desya. Gina mulai menceritakan semuanya pada Desya. “Oh gitu, yaudah besok gua temenin ya.” Kata Desya pada Hana. Hana langsung kembali ke kelasnya.
Saat Hana sedang menulis tugas, Gina kembali berulah. “Abis ngadu ya? Gimana sih ngadunya sama Desya!” kata Hana. “Apa sih lu? Lu takut sama Desya?” kata Hana sembari membanting pulpennya. Gina langsung pergi dengan muka sok dramatis. Tio manggil Gina yang terlihat sedih. “Lu kenapa Gin?” Tanya Tio. “Gua, hiks, tadi Hana tuh bilang gua tuh ga pantes ada di kelas ini! Dan gua di katain sama dia! Gua tuh dibilang keganjenan, perebut temen oranglah, dan apapun! Dia jelek-jelekin gua!” kata Gina. Tanpa disangka, Gina langsung memeluk Tio. “Ehm, Gin, lepas dong!” kata Tio merasa tidak nyaman. “Nanti gua urusin si Hana!” kata Tio.
Pelajaran Bahasa Inggris dimulai, Mrs. Putri menugaskan membuat kelompok untuk membuat mading bertema Inggris. Mrs. Pusti memilihkan kelompok untuk Tio. Anggotanya yaitu, Hana, Poppy, dan Putro. Saat Hana mulai mengeluarkan kartonnya, Tio langsung bicara, “Hana lu apa-apaan sih ngatain Gina sampe dia nangis! Dia temen kita juga! Lu ga boleh gitu! Lama-lama gua benci sama lu kalo lu selalu ngatain orang seenaknya!” kata Tio dengan nada membentak. “Eh! Tio, lu dengerin baik-baik ya! Gua ga ada ngatain Gina! Kebalikannya! Dia yang mulai duluan! Lu sakit hati ga digituin?!” kata Hana membela dirinya. “Diem lu! Berani sama gua?!” kata Tio. “Heh! Ngapain sih gua takut sama banci macem lu?!” kata Hana.
Sepulang sekolah, Desya dan Poppy menemani Hana yang benar-benar sakit hati. “Gua tuh ga tahan banget disini, maksudnya apa sih si Gina nge fitnah gua di depan Tio! Sakit hati banget gua! Tio yang selama ini baik banget sama gua sekarang menjauh dari gua! Gua musti ngapain?” kata Hana sambil menangis. “Hana, kan masih ada gua sama Desya, lu tenang aja, kita pasti bakal bantuin lu kok!” kata Poppy dengan senyum. “Iya Han, gua yakin kalo lu bener pasti Tuhan akan bales si Gina! Gua yakin Tio ga bakal lama menjauh!” kata Desya menyemangati.
Keesokan harinya, Desya menghampiri Tio. “Tio, lu kok gitu sih sama Hana?” Tanya Desya. “Gapapa.” Jawab Tio. “Hana tuh difitnah, lu jangan percaya ya, please. Hana pasti sedih banget kalo tau lu percaya sama kata-kata kaya gitu.” Kata Desya. “Iya, gua juga ngerasa bersalah kok.” Kata Tio. “Nanti gua minta maaf deh ke dia.” Lanjutnya. “Bagus deh.” Kata Desya. “Tio, gamau tau! Lu harus minta maaf sama Hana! Hana tuh ga salah!” kata Poppy tiba-tiba. “Iya iya! Nanti pasti gua minta maaf!” kata Tio.
Saat jam istirahat tiba, Tio menghampiri Hana yang senang menyendiri di bangku kantin. “Hana, gua mau minta maaf soal kemaren.” Kata Tio. “Hah? Oh yang kemaren.” Kata Hana. “Jadi, maaf ya, gua tau kok lu difitnah.” Kata Tio. “Maafin gua ya. Gua nyesel banget!” lanjut Tio. “Iya gapapa.” Kata Hana. “Makasih ya Han!” kata Tio.
Sejak saat itu, Hana, Poppy, dan Tio menjadi sahabat yang saling membantu. Gina merasa bersalah atas tingkahnya pada mereka bertiga. Karena itu, Gina meminta maaf pada mereka. Dan semua berakhir bahagia. Mereka mempunya persahabatan yang berarti.
-TAMAT-
cerpen: Wawan's Family
Suatu hari di sebuah desa terpencil, hiduplah keluarga Wawan. Pak Wawan bekerja sebagai petani di ladang orang, Bu Wawan sebagai ibu rumah tangga tetapi kadang-kadang Bu Wawan berjualan kue lapis. Dua anak mereka bernama Irfan dan Vivin. Irfan, si Sulung tetap bersekolah di SD Negeri 24 dan duduk di kelas 5. Vivin juga bersekolah di sekolah Irfan, dia duduk di bangku kelas 3. Mereka berdua sangat akur. Keluarga mereka sangatlah bahagia walaupun perekonomian mereka tidak lebih dari cukup. Walaupun begitu, keluarga Wawan selalu bahagia, tentram, damai, dan jarang sekali bertengkar.
Suatu hari, Pak Wawan membeli kopi dan ternyata Pak Wawan mendapat kupon berhadiah uang tunai senilah 3 milyar. Pak Wawan mengikuti undian itu. Beberapa minggu kemudian, Pak Wawan mendapat surat dari redaksi kopi tersebut. Ternyata Pak Wawanlah yang mendapatkan uang senilai 3 milyar rupiah.
Setelah mendapati rejeki yang bertumpuk itu, keluarga mereka pindah ke Jakarta dan Pak Wawan mempunyai perusahaan sendiri. Bu Wawan membuka butik dan restoran yang sukses. Anak-anaknya bersekolah di sekolah favorit Jakarta.
Kehidupan mereka tidak lagi seperti dulu, mereka kini jarang bercanda-canda, berkumpul-kumpul seperti dulu akibat kesibukan masing-masing. Nilai Irfan dan Vivin menurun karena sudah lama tidak belajar dengan orang tua mereka. Dan akhirnya keluarga merekapun tidak sebahagia dulu hanya karena uang sebesar 3 milyar.
-TAMAT-
Suatu hari, Pak Wawan membeli kopi dan ternyata Pak Wawan mendapat kupon berhadiah uang tunai senilah 3 milyar. Pak Wawan mengikuti undian itu. Beberapa minggu kemudian, Pak Wawan mendapat surat dari redaksi kopi tersebut. Ternyata Pak Wawanlah yang mendapatkan uang senilai 3 milyar rupiah.
Setelah mendapati rejeki yang bertumpuk itu, keluarga mereka pindah ke Jakarta dan Pak Wawan mempunyai perusahaan sendiri. Bu Wawan membuka butik dan restoran yang sukses. Anak-anaknya bersekolah di sekolah favorit Jakarta.
Kehidupan mereka tidak lagi seperti dulu, mereka kini jarang bercanda-canda, berkumpul-kumpul seperti dulu akibat kesibukan masing-masing. Nilai Irfan dan Vivin menurun karena sudah lama tidak belajar dengan orang tua mereka. Dan akhirnya keluarga merekapun tidak sebahagia dulu hanya karena uang sebesar 3 milyar.
-TAMAT-
kunci jawaban parampaa I (part II)
level 46 : Pianonya memiliki urutan nada C D E F G A B, trus klik nada piano hingga membentuk kata “E G G”
level 47 : Tembak kepala “cowo”
level 48 : Tulis jawaban “11″
level 49 : Klik tulisan “run” sampai kepiting kabur ke kanan
level 50 : Tekan angka “1″ di keyboard
level 51 : Lolosin kuncinya, jgn kena area berwarna “hitam”
level 52 : Drag tanda (-) ke tulisan level 52, jadinya “level 5-2″, trus klik tulisannya
level 53 : Tekan huruf “S” di keyboard
level 54 : Pilih jawaban “5″
level 55 : Ketik “anini” di keyboard
level 56 : Geser kata “bulan”, di belakangnya ada jawaban
level 57 : Geser bolak-balik mouse di bawah tanda “!!”
level 58 : Pilih warna “kuning”
level 59 : Pilih warna “kuning-hijau-orange-ungu-hijau-merah”
level 60 : Klik huruf “B” “O” “N” “O”
level 61 : Tekan piano dengan menulis “C A G E”
level 62 : Ga usah ngapa2in
level 63 : Klik tulisan “eve” pada tulisan level 62
level 64 : Pilih jawaban “parampaa”
level 65 : Pilih “Mr. Krab-Smurf-The Simpsons-Mr. Krab-Parampaa”
level 66 : Ketik “one” pada keyboard
level 67 : Klik tanda “.”, lalu klik “matahari”, lalu klik “pohon”
level 68 : Tekan “F1 dan F4″ di bagian atas keyboard
level 69 : Klik huruf “A” pada kata heart
level 70 : Pilih jawaban “10″
level 71 : Tahan terus menerus “shift-6″ sampe doraemon menghilang
level 72 : Tangkap angka “2″, drag ke samping angka 7
level 73 : Urutan storage awalnya 1-2-3-4-5, ubah ke 2-5-3-4-1
level 74 : Pilih “lingkaran-besar-kuning-tersenyum”
level 75 : Tembak kata “HER”
level 76 : Klik kanan layar, trus klik kiri, biar mousenya kelihatan, tekan bagian tengah “O” pada kata mouse, telusuri lalu klik
level 77 : Drag tulisan “mouse” ke tombol hijau, drag lagi ke persegi di sebelah kiri, klik perseginya
level 78 : Klik “jendela di villa” pas lampunya nyala
level 79 : Tulis “Try Again”
level 80 : Tulis “The Cranberries”
level 81 : Pilih jawaban “13″
level 82 : Pilih “OK”, drag bomnya, klik tulisan yang tertutup bom
level 83 : Tunggu hingga detik “ke-3″, akan ada tulisan “S7OP”, klik tulisan S7OP-nya
level 84 : Ketik “?” pada keyboard
level 85 : Ketik “level 85″, ketik “”, ketik “you’re welcome”
level 86 : Klik “bagian tengah lingkaran bagian bawah pada angka 8″ tulisan “level 86″
level 87 : “Tunggu kuncinya masuk” dulu, lalu tekan “enter”
level 88 : Tekan “F8″, trus pilih “safe mode”
level 89 : Klik buku berwarna “Biru-Ungu-Kuning-Ungu”
level 90 : Pilih lambang “omega (kaya’ tapal kuda)” dan “69″
level 91 : Cuma butuh “kelincahan tangan dan kesabaran”
level 92 : Klik warna “hijau-merah-kuning-biru-merah”
level 93 : Hitung dengan cepat jumlah bola berwarna “merah”
level 94 : Klik “Budi”
level 95 : Tunggu sampai “latarnya warna hijau”, trus klik “lanjut”
level 96 : Klik “mata, bintik tangan, duri di kepala, latar merah, rumput”
level 97 : Klik “tombol merah”
level 98 : Butuh kecepatan tangan dan koordinasi mata yg baik, lingkaran terkecil ada di antara “level & 98″
level 99 : masuk aja twitternya (twitter.com/masova), liat arah jam 3
level 47 : Tembak kepala “cowo”
level 48 : Tulis jawaban “11″
level 49 : Klik tulisan “run” sampai kepiting kabur ke kanan
level 50 : Tekan angka “1″ di keyboard
level 51 : Lolosin kuncinya, jgn kena area berwarna “hitam”
level 52 : Drag tanda (-) ke tulisan level 52, jadinya “level 5-2″, trus klik tulisannya
level 53 : Tekan huruf “S” di keyboard
level 54 : Pilih jawaban “5″
level 55 : Ketik “anini” di keyboard
level 56 : Geser kata “bulan”, di belakangnya ada jawaban
level 57 : Geser bolak-balik mouse di bawah tanda “!!”
level 58 : Pilih warna “kuning”
level 59 : Pilih warna “kuning-hijau-orange-ungu-hijau-merah”
level 60 : Klik huruf “B” “O” “N” “O”
level 61 : Tekan piano dengan menulis “C A G E”
level 62 : Ga usah ngapa2in
level 63 : Klik tulisan “eve” pada tulisan level 62
level 64 : Pilih jawaban “parampaa”
level 65 : Pilih “Mr. Krab-Smurf-The Simpsons-Mr. Krab-Parampaa”
level 66 : Ketik “one” pada keyboard
level 67 : Klik tanda “.”, lalu klik “matahari”, lalu klik “pohon”
level 68 : Tekan “F1 dan F4″ di bagian atas keyboard
level 69 : Klik huruf “A” pada kata heart
level 70 : Pilih jawaban “10″
level 71 : Tahan terus menerus “shift-6″ sampe doraemon menghilang
level 72 : Tangkap angka “2″, drag ke samping angka 7
level 73 : Urutan storage awalnya 1-2-3-4-5, ubah ke 2-5-3-4-1
level 74 : Pilih “lingkaran-besar-kuning-tersenyum”
level 75 : Tembak kata “HER”
level 76 : Klik kanan layar, trus klik kiri, biar mousenya kelihatan, tekan bagian tengah “O” pada kata mouse, telusuri lalu klik
level 77 : Drag tulisan “mouse” ke tombol hijau, drag lagi ke persegi di sebelah kiri, klik perseginya
level 78 : Klik “jendela di villa” pas lampunya nyala
level 79 : Tulis “Try Again”
level 80 : Tulis “The Cranberries”
level 81 : Pilih jawaban “13″
level 82 : Pilih “OK”, drag bomnya, klik tulisan yang tertutup bom
level 83 : Tunggu hingga detik “ke-3″, akan ada tulisan “S7OP”, klik tulisan S7OP-nya
level 84 : Ketik “?” pada keyboard
level 85 : Ketik “level 85″, ketik “”, ketik “you’re welcome”
level 86 : Klik “bagian tengah lingkaran bagian bawah pada angka 8″ tulisan “level 86″
level 87 : “Tunggu kuncinya masuk” dulu, lalu tekan “enter”
level 88 : Tekan “F8″, trus pilih “safe mode”
level 89 : Klik buku berwarna “Biru-Ungu-Kuning-Ungu”
level 90 : Pilih lambang “omega (kaya’ tapal kuda)” dan “69″
level 91 : Cuma butuh “kelincahan tangan dan kesabaran”
level 92 : Klik warna “hijau-merah-kuning-biru-merah”
level 93 : Hitung dengan cepat jumlah bola berwarna “merah”
level 94 : Klik “Budi”
level 95 : Tunggu sampai “latarnya warna hijau”, trus klik “lanjut”
level 96 : Klik “mata, bintik tangan, duri di kepala, latar merah, rumput”
level 97 : Klik “tombol merah”
level 98 : Butuh kecepatan tangan dan koordinasi mata yg baik, lingkaran terkecil ada di antara “level & 98″
level 99 : masuk aja twitternya (twitter.com/masova), liat arah jam 3
ini lanjutannya.
aku dapet dari sini: http://akukeren.tumblr.com/post/309342895/kunci-jawaban-parampaa
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya

- Shintya Ocktavianna
- Hey, aku Shintya Ocktavianna B Sembiring. Aku paling ga bisa ga dengerin musik. aku suka lagu2nya secondhand.